Rabu, 05 Agustus 2015

[025] Al Furqaan Ayat 026

««•»»
[025] Al Furqaan Ayat 026
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 25][AYAT 27]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
26of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=26&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:26

[025] Al Furqaan Ayat 025

««•»»
Surah Al Furqaan 25

وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا
««•»»
wayawma tasyaqqaqu alssamaau bialghamaami wanuzzila almalaa-ikatu tanziilaan
««•»»
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
««•»»
The day when the sky with its clouds will split open, and the angels will be sent down [in a majestic] descent,
««•»»

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Muhammad supaya memberi peringatan kepada kaumnya tentang kedahsyatan hari kiamat, di mana langit akan pecah, dan semua benda angkasa yang berada di dalamnya akan hancur bagaikan kabut yang beterbangan, akibat benturan planet-planet dan bintang-bintang yang tidak berjalan lagi menurut ketentuan orbitnya masing-masing,

sebagaimana dalam firman Allah:
وفتحت السماء فكانت أبوابا وسيرت الجبال فكانت سرابا
Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
(QS. An Naba [78]:19-20)

Dan seperti firman Allah:
إذا الشمس كورت وإذا النجوم انكدرت وإذا الجبال سيرت .... .... علمت نفس ما أحضرت
Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan .. maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
(QS. At Takwir [81]:1,2,3 dan 14)

Maka pada hari yang dahsyat itu diturunkanlah malaikat secara bergelombang sambil membawa kitab-kitab yang berisi catatan semua amal hamba-hamba Allah yang mereka saksikan ketika mereka masih hidup di dunia untuk dijadikan bahan bukti ketika diadili Allah di padang mahsyar.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan ingatlah di hari ketika langit pecah) yaitu semua langit (mengeluarkan kabut) seraya mengeluarkan kabut yang berwarna putih (dan diturunkan Malaikat) dari setiap lapisan langit (bergelombang-gelombang) pada hari kiamat itu. Dinashabkannya lafal Yauma karena pada sebelumnya diperkirakan ada lafal Udzkur. Menurut qiraat yang lain lafal Tasyaqqaqu dibaca Tasysyaqqaqu dengan ditasydidkannya huruf Syin yang diambil dari asal kata Tatasyaqqaqu. Kemudian huruf Ta yang kedua diganti menjadi Syin lalu diidgamkan kepada Syin yang kedua sehingga menjadi Tasysyaqqaqu. Sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi lafal Nuzzila dibaca Nunzilu dan lafal Al Malaaikatu dibaca Al Malaaikata, sehingga bacaan lengkapnya menurut qiraat ini menjadi Nunzilul Malaaikata, artinya, Kami menurunkan Malaikat-malaikat.
««•»»
And on the day when the heaven, each of the [seven] heavens, will be split asunder with the clouds, in other words, [split asunder] together with them [the clouds] (al-ghamām is white cloud) and the angels will be sent down, from every heaven, in a [majestic] descent, and this is the Day of Resurrection (it [yawma, ‘on the day’] is in the accusative because of an implied [preceding] udhkur, ‘mention’; a variant reading [for tashaqqaqu] is tashshaqqaqu, ‘will be split asunder’, where the second tā’ [of the original form tatashaqqaqu] has been assimilated with it the [the shīn]; another variant reading [instead of nuzzila al-malā’ikatu, ‘the angels will be sent down’] has nunzilu al-malā’ikata, ‘We will send down the angels’);
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 24][AYAT 26]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
25of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:25

[025] Al Furqaan Ayat 024

««•»»
Surah Al Furqaan 24

أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا
««•»»
ash-haabu aljannati yawma-idzin khayrun mustaqarran wa-ahsanu maqiilaan
««•»»
Penghuni-penghuni surga pada hari itu palig baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.
««•»»
On that day the inhabitants of paradise will be in the best abode and an excellent resting place.
««•»»

Kaum mukmin penghuni surga, pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dibanding dengan tempat kediaman kaum musyrikin di dunia yang oleh mereka selalu dijadikan kemegahan dan kemewahan. Tempat kediaman ahli surga, adalah merupakan tempat istirahat yang paling indah. Kenikmatan di dunia hanya sebentar dapat dirasakan yaitu selama hidup saja dan kesenangannyapun hanya memperdayakan belaka,

seperti tersebut dalam firman Allah SWT:
كل نفس ذائقة الموت وإنما توفون أجوركم يوم القيامة فمن زحزح عن النار وأدخل الجنة فقد فاز وما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(QS. Ali Imran [3]:185)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Penghuni-penghuni surga pada hari itu) di hari kiamat (paling baik tempat tinggalnya) lebih baik daripada tempat tinggal orang-orang kafir sewaktu di dunia (dan paling indah tempat istirahatnya) lebih indah daripada tempat istirahat mereka sewaktu di dunia. Lafal Maqiila artinya tempat untuk beristirahat di tengah hari yang panas. Kemudian dari pengertian ini dapat diambil kesimpulan makna tentang selesainya masa perhitungan amal perbuatan, yaitu di waktu tengah hari, hanya memakan waktu setengah hari, seperti yang telah disebutkan di dalam hadis.
««•»»
Those who will be the inhabitants of Paradise on that day, the Day of Resurrection, will be in a [far] better abode, than are the disbelievers in this world, and a [far] better resting place, than theirs [the latter’s]; in other words, a [better] place for qā’ila, which is a rest taken during midday during hot days. From this [last interpretation of maqīlan] it has been inferred that the Reckoning will be concluded in half a day, as is stated in one hadīth.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 23][AYAT 25]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
24of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:24

[025] Al Furqaan Ayat 023

««•»»
Surah Al Furqaan 23

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
««•»»
waqadimnaa ilaa maa 'amiluu min 'amalin faja'alnaahu habaa-an mants
««•»»
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan  1063 , lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.{ 1063  Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman.
««•»»
Then We shall attend to the works they have done and then turn them into scattered dust.
««•»»

Allah akan memperlihatkan segala kebaikan yang pernah dikerjakan orang kafir selama hidup di dunia seperti; menghubungkan silaturahmi, menolong orang yang menderita, memberikan derma untuk meringankan bencana alam, memberi bantuan kepada rumah sakit, yatim piatu, membebaskan atau menebus orang-orang tawanan dan sebagainya. Kebaikan-kebaikan itu walaupun besarnya laksana gunung, mereka hanya dapat melihat saja, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan di angkasa. Mereka sedikitpun tidak dapat mengambil manfaat darinya, sehingga mereka duduk termenung penuh dengan penyesalan. Itulah yang mereka rasakan sebagai akibat kekafiran dan kesombongan mereka. Jauh berbeda sekali dengan nasib orang-orang yang beriman.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

("Dan Kami hadapi) kami hadapkan (segala amal yang mereka kerjakan) amal kebaikan seperti sedekah, menghubungkan silaturahmi, menjamu tamu dan menolong orang yang memerlukan pertolongan sewaktu di dunia (lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.") amal perbuatan mereka tidak bermanfaat sama sekali pada hari itu, tidak ada pahalanya sebab syaratnya tak terpenuhi, yaitu iman, akan tetapi mereka telah mendapatkan balasannya selagi mereka di dunia.
««•»»
And We shall attend to, We shall turn to, the works they did, that were good, such as voluntary alms or kindness to kin, a hospitable reception of a guest or the succour of a troubled person in this world, and turn them into scattered dust (habā’an manthūran), namely, [as] those individual particles of dust which one might observe near a window when the sun is shining through. In other words, [We shall make their good works] like those [particles of dust] in their uselessness, there being no reward for such [works], for lack of any [binding] obligation [to reward them therefor]; but they are rewarded for it in the life of this world.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 22][AYAT 24]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
23of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:23

[025] Al Furqaan Ayat 022

««•»»
Surah Al Furqaan 22

يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلَائِكَةَ لَا بُشْرَى يَوْمَئِذٍ لِلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَحْجُورًا
««•»»
yawma yarawna almalaa-ikata laa busyraa yawma-idzin lilmujrimiina wayaquuluuna hijran mahjuuraan
««•»»
Pada hari mereka melihat malaikat {1061} dihari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata: "Hijraan mahjuuraa {1062}.
{1061} Maksudnya: di hari mereka menemui kamatian atau di hari kiamat.
{1062} Ini suatu Ungkapan yang biasa disebut orang Arab di waktu menemui musuh yang tidak dapat dielakkan lagi atau ditimpa suatu bencana yang tidak dapat dihindari. Ungkapan ini berarti: "Semoga Allah menghindari bahaya ini dari saya".
««•»»
The day when they see the angels, there will be no good news for the guilty that day, and they[1] will say, ‘Keep off [from paradise]!’
[1] That is, the angels, who will say this to the faithless. According to another interpretation, during pre-Islamic days, whenever, during one of the holy months in which warfare was prohibited by custom, an Arab felt threatened by someone belonging to a belligerent tribe, he would say, Ḥijran maḥjūrā, thus telling the member of the hostile tribe to keep distance by appealing to the sanctity of the holy month. On this basis, it is the faithless who ask the angels to keep off.
««•»»

Pada hari orang-orang kafir itu melihat malaikat maka pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa, ketika mereka berkata: "hijran mahjura", yang artinya diharamkan kepada kamu menerima kabar baik yaitu akan dapat ampunan atau masuk surga, karena keduanya itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan membenarkan Rasul-Nya". Kemudian Allah SWT menjelaskan sebab-sebab kemalangan dan kerugian orang kafir itu pada ayat berikutnya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Pada hari mereka melihat Malaikat) di antara makhluk-makhluk Allah yang lainnya, yaitu pada hari kiamat. Lafal Yauma dinashabkan oleh lafal Udzkur, yang keberadaannya diperkirakan sebelumnya; maksudnya, ingatlah pada hari mereka melihat Malaikat (di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang kafir, berbeda keadaannya dengan orang-orang Mukmin, bagi mereka kabar gembira yaitu mendapatkan surga (dan mereka berkata: 'Hijran mahjuuran'") sebagaimana kebiasaan mereka di dunia apabila mereka tertimpa kesengsaraan, artinya: lindungilah kami di tempat perlindungan. Mereka pada hari itu meminta perlindungan kepada Malaikat. Kemudian Allah berfirman,
««•»»
The day when they see the angels, [while they stand] together with the rest of creation, namely, on the Day of Resurrection (yawma is in the accusative because of an implied [preceding] udhkur, ‘mention’), there will be no good tidings on that day for the guilty, that is, the disbelievers, in contrast to the believers for whom there shall be the good tidings of Paradise, and they will say, ‘A forbidding ban!’, as was their [the pagan] custom in this world whenever a misfortune befell them; in other words [they mean] ‘awdhan ma‘ādhan, seeking refuge from the angels [who will chastise them]. God, exalted be He, says:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 21][AYAT 23]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
22of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=22&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:22