
أَو يُلقىٰ إِلَيهِ كَنزٌ أَو تَكونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأكُلُ مِنها ۚ وَقالَ الظّالِمونَ إِن تَتَّبِعونَ إِلّا رَجُلًا مَسحورًا
««•»»
aw yulqaa ilayhi kanzun aw takuunu lahu jannatun ya/kulu minhaa waqaala alzhzhaalimuuna in tattabi'uuna illaa rajulan mashuuraan
««•»»
Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir".
««•»»
Or, ‘[Why is not] a treasure thrown to him, or [why does] he [not] have a garden from which he may eat?’ And the wrongdoers say, ‘You are just following a bewitched man.’
««•»»
Orang-orang kafir mengatakan bahwa tidak mungkin Muhammad itu menjadi Rasul karena tidak terdapat padanya tanda-tanda bahwa dia diangkat menjadi Rasul. Dia hanyalah orang biasa saja seperti kita bahkan jika dilihat bagaimana kehidupannya tambah nyatalah bahwa dia berbohong mendakwakan dirinya sebagai Rasul karena dia sama dengan kita bahkan sebagai manusia dia lebih rendah kedudukannya dan lebih miskin dari kita. Kritik-kritik itu dapat disimpulkan, sebagai berikut:
- Mereka berkata: Kenapa Muhammad itu makan minum juga seperti manusia biasa dan tak ada kelebihannya sedikitpun dari kita, tidak akan mungkin dia berhubungan dengan Tuhan. Orang yang dapat berhubungan dengan Tuhan hanya orang-orang yang jiwanya suci dan tinggi sehingga tidak mementingkan makan dan minum lagi.
- Mengapa tidak diturunkan malaikat bersamanya yang dapat menjadi bukti bagi kerasulannya dan membantunya dalam memberi peringatan dan memberi petunjuk kepada manusia.
- Mengapa Muhammad itu pergi ke pasar untuk mencari nafkah hidupnya seperti orang biasa? Di mana letak kelebihannya sehingga ia diangkat Allah sebagai Rasul.
- Mengapa Allah tidak menurunkan saja kepadanya perbendaharaan dari langit agar dia dapat menumpahkan seluruh perhatiannya kepada dakwah untuk menyebarkan agamanya, sehingga dia tidak perlu lagi pergi ke pasar melakukan jual beli untuk mencari nafkah hidupnya.
- Atau kenapa tidak diberikan kepadanya kebun yang luas yang hasilnya dapat menutupi kebutuhannya.
Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain. Kirimlah utusan kepada Muhammad untuk berbicara dan berdebat dengan dia sehingga ada alasan bagimu untuk tidak mempercayainya. Lalu sebagian mereka pergi menemui Rasulullah dan berkata kepadanya. Pemuka-pemuka kaummu telah berkumpul dan meminta engkau datang untuk berbicara dengan mereka.
Maka datanglah Rasulullah menemui mereka. Mereka berkata: "Hai Muhammad kami minta engkau datang kemari untuk berbicara dengan kami dan untuk mengetahui alasan bagi dakwahmu ini. Jika engkau mengemukakan seruanmu itu karena ingin mencari harta, maka kami akan mengumpulkan harta kami untuk diserahkan kepadamu. Jika engkau menginginkan kehormatan maka kami akan menjadikan kamu pemimpin kami yang kami hormati. Jika engkau ingin menjadi raja, kami angkat engkau menjadi raja kami.
Rasulullah menjawab:
"Tak ada sedikitpun perhatianku terhadap apa yang kamu kemukakan itu. Aku datang menyeru kamu bukan karena menuntut harta kehormatan atau kerajaan dari kamu. Tetapi yang sebenarnya ialah, Allah telah mengutusku kepadamu sebagai Rasul, dan menurunkan kepadaku Alquran.
Allah memerintahkan kepadaku supaya aku memberi peringatan dan kabar gembira kepadamu, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan risalah Tuhanku kepadamu dan aku berikan nasihat dan petunjuk kepadamu. Kalau kamu menerima seruanku itu maka berbahagialah kamu di dunia dan akhirat. Kalau kamu menolak, aku akan sabar dan tabah menunggu hasil seruanku itu sampai Allah memberikan keputusan antara aku dan kamu."
Mereka menjawab:
"Jika engkau hai Muhammad tidak mau menerima apa yang kami tawarkan, maka mintalah kepada Tuhanmu supaya Dia mengirimkan malaikat yang akan menguatkan dan membenarkan seruanmu itu dan dia dapat berbicara dengan kami tentang kebenaranmu, dan mintalah agar Dia memberikan kepadamu kebun yang luas, istana emas dan perak yang dapat memenuhi kebutuhanmu, sehingga tidak perlu engkau pulang pergi ke pasar untuk mencari nafkah hidupmu.
Dengan demikian kami akan dapat mengetahui keutamaanmu dan kedudukanmu di sisi Tuhanmu, jika benar engkau seorang Rasul yang diutus Tuhanmu".
Rasulullah menjawab:
"Saya tidak akan berbuat seperti yang kamu usulkan itu. Bukanlah aku yang akan meminta semua itu kepada-Nya. Aku bukan diutus untuk itu, tetapi Allah mengutusku sebagai pembawa peringatan dan kabar gembira".
Maka turunlah ayat ini (Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Ishak Ibnu Jarir dan Ibnu Munzir). Setelah mereka berputus asa karena semua tawaran mereka ditolak oleh Muhammad tak ada jalan lain bagi mereka kecuali menuduhnya sebagai orang yang kena sihir sehingga tidak dapat lagi membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Orang-orang seperti itu tidaklah pantas untuk dipercaya apalagi untuk diangkat Allah sebagai Nabi.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Atau mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan) dari langit yang kemudian ia membelanjakannya, sehingga ia tidak usah berjalan-jalan di pasar lagi untuk mencari penghidupan (atau mengapa tidak ada kebun baginya) yaitu ladang yang menjadi miliknya (yang dapat dia makan dari hasilnya") buah-buahannya, sehingga hal itu menjadi kecukupan baginya. Menurut qiraat yang lain dibaca Na`kulu Minhaa, artinya; yang kami dapat ikut makan dari kebunnya. Maksudnya, supaya memiliki kelebihan di atas kami. (Dan orang-orang yang zalim itu berkata:) orang-orang kafir itu kepada orang-orang Mukmin, ("Tidak lain kamu sekalian hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir") orang yang akalnya tidak waras karena pengaruh sihir. Maka Allah berfirman pada ayat selanjutnya:
««•»»
Or a treasure thrown down to him, from the heaven, for him to spend from so as not to be in need of walking through the marketplaces in order to earn his livelihood. Or he has a garden, an orchard, for him to eat from?’, that is, [to eat] from its fruits and satisfy himself therewith (a variant reading [for ya’kulu, ‘for him to eat’] has na’kulu, ‘for us to eat’) and thus possess because of that [garden] an advantage over us. The wrongdoers, namely, the disbelievers, say, to the believers: ‘You are just following a man bewitched!’, one duped, his mind overcome. God, exalted be He, says:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 7]•[AYAT 9]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
8of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=8&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#25:8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar