Minggu, 14 Juni 2015

[025] Al Furqaan Ayat 021

««•»»
Surah Al Furqaan 21

وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا
««•»»
waqaala alladziina laa yarjuuna liqaa-anaa lawlaa unzila 'alaynaa almalaa-ikatu aw naraa rabbanaa laqadi istakbaruu fii anfusihim wa'ataw 'utuwwan kabiiraan
««•»»
Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami: "Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman".
««•»»
Those who do not expect to encounter Us say, ‘Why have angels not been sent down to us, or why do we not see our Lord?’ Certainly they are full of arrogance within their souls and have become terribly defiant.
««•»»

Orang-orang yang mengingkari dan tidak percaya hari kebangkitan pada Hari Kiamat bahwa mereka akan dihadapkan ke hadirat Allah untuk diadili segala amal perbuatannya di dunia, mereka berkata dengan penuh kesombongan: "Mengapa tidak diturunkan kepada kita malaikat yang menjadi saksi atas kebenaran Muhammad, sehingga dapat menghilangkan keragu-raguan kita tentang kebenaran wahyu yang diturunkan kepadanya atau jika hal itu sulit untuk dilaksanakan, mengapa kita tidak langsung saja melihat Tuhan kita yang dengan nyata menerangkan kepada kita bahwa Muhammad itu benar-benar diutus oleh-Nya untuk menyampaikan kabar gembira dan memberi peringatan, dan jika yang demikian itu dilaksanakan, niscaya kita semuanya akan beriman kepada Muhammad". Mereka mengucapkan yang demikian itu tidak lain hanyalah karena kesombongan mereka sendiri, dan karena kelaliman mereka dengan mendustakan seorang utusan Allah.

Mereka sama sekali tidak menghiraukan mukjizat besar dan nyata yang telah dikemukakan oleh Rasulullah saw kepada mereka, dan setiap orang yang berakal sehat pasti tercengang mendengar ucapan-ucapan mereka itu dan menilainya seperti ucapan orang yang sinting,

sebagaimana tercantum dalam firman Allah:
أم تأمرهم أحلامهم بهذا أم هم قوم طاغون
Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?
(QS. At Tuur [52]:32)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuannya dengan Kami,) yakni orang-orang yang tidak takut kepada adanya hari berbangkit dan hari pembalasan ("Mengapakah tidak) (diturunkan kepada kita malaikat) yang menjadi Rasul-rasul kepada kita (atau mengapa kita tidak melihat Rabb kita?") kemudian kita diberi tahu, bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya. Lalu Allah berfirman, ("Sesungguhnya mereka memandang besar) merasa besar (tentang diri mereka dan mereka telah melampaui batas) berlaku sangat kurang ajar (dengan kelewat batas yang sangat besar) disebabkan mereka berani meminta melihat Allah swt. di dunia. Lafal 'Atauw dengan memakai huruf Wau sesuai dengan kata asalnya, berbeda dengan lafal 'Ataa yang huruf akhirnya telah diganti menjadi Ya, seperti dalam surah Maryam.
««•»»
And those who do not expect to encounter Us, [those] who have no fear of the Resurrection, say, ‘Why have the angels not been sent down to us, to act as messengers to us, or why do we not see our Lord?’, so that we might be informed [by Him] that Muhammad (s) is [truly] His Messenger? God, exalted be He, says: Assuredly they are full of arrogance within their souls and have become terribly insolent, in demanding to see God, exalted be He, in this world (read ‘utuwwan, ‘insolence’ with the wāw, according to the original root form, as opposed to ‘itiyyan with the [yā’] substitution as in [sūrat] Maryam [Q. 19:8]).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 20][AYAT 22]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
21of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=21&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:21

[025] Al Furqaan Ayat 020

««•»»
Surah Al Furqaan 20

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا
««•»»
wamaa arsalnaa qablaka mina almursaliina illaa innahum laya/kuluuna alththha'aama wayamsyuuna fii al-aswaaqi waja'alnaa ba'dhakum liba'dhin fitnatan atashbiruuna wakaana rabbuka bashiiraan
««•»»
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat.
««•»»
We did not send any apostles before you but that they indeed ate food and walked in marketplaces. We have made you a trial for one another, [to see] if you will be patient, and your Lord is all-seeing.
««•»»

Sebagai hiburan bagi Nabi Muhammad, pada ayat ini Allah menjelaskan kepada Nabi Muhammad bahwa Rasul-rasul sebelumnya juga makan dan minum seperti dia. Kecaman-kecaman orang kafir terhadap dirinya amat menyakitkan hati Muhammad, kecaman-kecaman itu bukan semata-mata kecaman saja, bahkan mengandung hinaan yang sangat merendahkan dirinya padahal dia adalah seorang Rasul yang dimuliakan Allah. Maka untuk meringankan tekanan batin yang di derita Nabi Muhammad saw yang disebabkan kecaman dan hinaan itu. Allah menyatakan kepadanya bahwa Dia tidak mengutus seorang Rasul sebelumnya seperti yang dikehendaki oleh orang-orang kafir Mekah itu.

Semua Rasul yang diutusnya adalah manusia yang tidak bebas dari sifat-sifat manusiawinya, tetapi membutuhkan makanan dan minuman, tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

sesuai dengan firman-Nya pada ayat-ayat yang lain.
وما أرسلنا قبلك إلا رجالا نوحي إليهم فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون وما جعلناهم جسدا لا يأكلون الطعام وما كانوا خالدين
Kami tiada mengutus Rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.
(QS. Al Anbiya [21]:7-8)

Jadi perbedaan antara manusia sebagai Rasul dan manusia umumnya terletak pada keutamaan pribadinya, ketinggian akhlaknya, kesucian hati dan keikhlasannya dalam menunaikan tugasnya, dan karena itu diturunkanlah wahyu Allah kepadanya dan dikuatkan pula dengan mukjizat-mukjizat yang tak dapat manusia menandinginya apalagi mengalahkannya. Maka ejekan dan kecaman orang kafir itu amat jauh dari sasarannya. tidak wajar dilontarkan kepada Nabi Muhammad. Kalau mereka benar-benar hendak membatalkan kebenaran yang dibawanya bukanlah dengan kecaman seperti itu yang harus mereka kemukakan. Mereka telah ditentang untuk menandingi mukjizat yang diberikan Allah kepadanya yaitu membuat satu surat pendek saja yang serupa nilainya dengan surat pendek dari Alquran. Tetapi mereka tidak berdaya dan tak sanggup membuatnya walaupun mereka sudah termasuk golongan orang yang pintar-pintar dan tinggi sastranya.

Hanya rasa benci dan dengki telah menggelapkan hati nurani mereka dan rasa takut akan kehilangan pengaruh dan kedudukan telah meluapkan amarah mereka. karena itu mereka tetap menantang walaupun dalam hati mereka telah menyadari kekhilapan mereka.

Kemudian Allah menjelaskan pula bahwa manusia diuji dengan berbagai macam ujian. Terserahlah kepada masing-masing manusia apakah dia akan tabah dan sabar menghadapi ujian itu ataukah dia akan berpaling dari kebenaran karena tidak tahan menanggung amarah dan rasa dengki di dalam hatinya. Allah menjadikan sebagian manusia sebagai Nabi dan Rasul, pembawa risalah Tuhan-Nya, sebagian lain dijadikan-Nya raja dan penguasa yang berkuasa atas manusia lainnya, sebagian lagi dijadikan-Nya kaya dan kuat, miskin dan lemah dan demikianlah seterusnya. Orang-orang yang mempergunakan akal dan pikirannya terutama orang-orang yang beriman tidaklah akan terpengaruh oleh perbedaan tingkat dan derajat, oleh kekayaan dan kedudukan, tetapi dia akan tetap menerima yang benar dan menolak yang salah tanpa memperhitungkan dari mana datangnya kebenaran itu, apakah kebenaran itu datangnya dari seorang kepala negara atau menteri atau dari seorang hina dina tidak mempunyai pengaruh apa-apa.

Ali bin Abu Talib pernah berkata: "Perhatikanlah apa yang dikatakan dan janganlah kamu memperhatikan siapa yang mengatakannya". Si miskin diuji ketabahan hatinya menghadapi keadaannya yang serba kurang, tidak seperti orang kaya yang dapat menikmati berbagai macam kesenangan jasmani dengan kekayaan itu.

Orang-orang kafir Mekah itu diuji kebersihan hati mereka dengan memberikan karunia kerasulan kepada Nabi Muhammad, sedang dia adalah seorang biasa saja di antara mereka, bukan dari orang-orang kaya atau dari pemimpin kabilah yang berpengaruh besar. Semua manusia diuji kekuatan mentalnya menghadapi perbedaan dan jurang pemisah antara berbagai macam golongan dalam masyarakat. Barang siapa yang menang dalam menghadapi ujian itu adalah yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Rasulullah saw bersabda:
انظروا إلى أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم.
Lihatlah kepada orang yang rendah derajatnya dari kamu, dan janganlah melihat orang-orang yang lebih tinggi dari kamu, karena melihat kepada orang yang lebih tinggi itu akan membawamu kepada merendahkan nilai nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepadamu.

Demikianlah ujian yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan Dia Maha Mengetahui siapa di antara hamba-Nya itu yang tabah dan sabar menghadapi ujian itu sehingga ia termasuk orang-orang yang lulus menang. Dia akan memberi balasan sebaik-baiknya kepada pemenang-pemenang itu dan akan menimpakan siksaan kepada orang-orang yang kalah yang karena ketidak sabarannya dan karena kesombongannya dia sampai mendurhakai nikmat yang telah diberikan-Nya kepada mereka.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar) maka kamu adalah sama seperti mereka dalam hal ini. Maksudnya, telah dikatakan pula hal yang serupa terhadap mereka, sebagaimana apa yang dikatakan kepadamu sekarang ini. (Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain) yakni orang yang kaya dicoba dengan adanya orang fakir dan orang yang sehat dicoba dengan adanya orang yang sakit, dan orang yang terhormat dicoba dengan adanya orang yang rendah. Maka golongan yang kedua dari orang-orang tadi mengatakan, 'Mengapa aku tidak seperti dia dalam segala hal?' (Maukah kalian bersabar?) di dalam menghadapi perkataan yang kalian dengar dari orang-orang yang kalian mendapat cobaan dari mereka. Istifham atau kata tanya di sini mengandung arti perintah, maksudnya bersabarlah kalian (dan adalah Rabbmu Maha Melihat") terhadap orang-orang yang sabar dan yang tidak sabar.
««•»»
And We did not send before you any messengers but that they ate food and walked in the marketplaces, and so you are like them in this respect, and truly what was said to them is being said to you. And We have made some of you a trial for others:, a test, trying the rich with the poor, the healthy with the sick, the honourable with the vulgar, in each case the latter would say, ‘Why can I not be like the other person?’ Will you be steadfast?, [and endure] what you hear from those with whom you are tried? (the interrogative is meant as an imperative, in other words, ‘Be steadfast!’. And your Lord is ever Watchful, of those who remain steadfast and those who become miserable.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Ubay ibnu Khalaf hadir di hadapan Nabi saw. tetapi ia diusir oleh Uqbah ibnu Abu Mu'ith, maka turunlah firman-Nya, "Dan ingatlah hari ketika itu orang yang zalim menggigit dua tangannya."
(QS. Al Furqan [25]:27).

Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang serupa melalui Sya'bi dan Miqsam.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 19][AYAT 21]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
20of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:20

[025] Al Furqaan Ayat 019

««•»»
Surah Al Furqaan 19

فَقَدْ كَذَّبُوكُمْ بِمَا تَقُولُونَ فَمَا تَسْتَطِيعُونَ صَرْفًا وَلَا نَصْرًا وَمَنْ يَظْلِمْ مِنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا
««•»»
faqad kadzdzabuukum bimaa taquuluuna famaa tastathii'uuna sharfan walaa nashran waman yazhlim minkum nudziqhu 'adzaaban kabiiraan
««•»»
Maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barang siapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.
««•»»
So they will certainly impugn you in what you say, and you will neither be able to circumvent [punishment] nor find help, and whoever of you does wrong, We shall make him taste a terrible punishment.
««•»»

Kemudian Allah mengarahkan firman-Nya kepada orang-orang musyrik itu Kamu telah mendengar sendiri jawaban orang-orang yang kamu sembah itu.-Nyatalah sekarang bahwa bukan merekalah yang menyesatkan kamu, mereka tidak pernah menyuruh kamu supaya menyembah mereka. Jadi kamu sendirilah yang mengada-adakan sembahan selain Aku. Sekarang kamu sekali-kali tidak akan dapat lepas dari siksaan Kami dan tak ada seorang juapun yang dapat memberikan pertolongan kepadamu. Kamu telah menganiaya dirimu sendiri dengan membuat-buat sembahan selain Aku, dan nasib orang-orang yang menganiaya dirinya dengan menyembah selain Aku, pasti akan Aku masukkan ke dalam siksaan yang pedih dan berat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

("Maka sesungguhnya mereka yang disembah itu telah mendustakan kalian) yang disembah itu berdusta kepada mereka yang menyembahnya (tentang apa yang kalian katakan) bahwasanya mereka adalah tuhan-tuhan (maka kalian tidak akan dapat) kalau dibaca yastathii'uuna artinya maka mereka tidak akan dapat; maksudnya baik mereka atau pun kalian (menolak) azab dari diri kalian (dan tidak pula menolong) mencegah azab yang menimpa diri kalian (dan barang siapa berbuat zalim) dengan memperbuat kemusyrikan (di antara kalian, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar) azab yang keras di akhirat.
««•»»
Thus they will deny you, that is, the ones who were worshipped denied those who worshipped [them], in what you allege, namely, that they are gods, and they will neither be able to (read yastatī‘ūna, or [second person plural] tastatī‘ūna) in other words, neither they nor you will be able to, circumvent, ward off the chastisement from you, nor help, nor protect you from it. And whoever of you does evil, [whoever] ascribes partners to God, We shall make him taste an awful, a severe, chastisement, in the Hereafter.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 18][AYAT 20]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
19of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:19

[025] Al Furqaan Ayat 018

««•»»
Surah Al Furqaan 18

قَالُوا سُبْحَانَكَ مَا كَانَ يَنْبَغِي لَنَا أَنْ نَتَّخِذَ مِنْ دُونِكَ مِنْ أَوْلِيَاءَ وَلَكِنْ مَتَّعْتَهُمْ وَآبَاءَهُمْ حَتَّى نَسُوا الذِّكْرَ وَكَانُوا قَوْمًا بُورًا
««•»»
qaaluu subhaanaka maa kaana yanbaghii lanaa an nattakhidza min duunika min awliyaa-a walaakin matta'tahum waaabaa-ahum hattaa nasuu aldzdzikra wakaanuu qawman buuraan
««•»»
Mereka (yang disembah itu) menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain engkau (untuk jadi) pelindung {1060}, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka keni'matan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa".
{1060} Maksudnya: setelah mereka dikumpulkan bersama-sama apa yang mereka sembah, Yaitu: malaikat, Uzair, Nabi Isa a.s dan berhala-berhala dan setelah Tuhan menanyakan kepada yang disembah itu, Apakah mereka yang menyesatkan orang-orang itu ataukah orang- orang itu yang sesat sendirinya, Maka yang disembah itu Menjawab bahwa tidaklah patut bagi mereka untuk menyembah selain Allah, apalagi untuk menyuruh orang lain menyembah selain Allah.
««•»»
They will say, ‘Immaculate are You! It does not behoove us to take any guardians in Your stead! But You provided for them and their fathers until they forgot the Reminder, and they were a ruined lot.’
««•»»

Mereka serentak menjawab: "Maha Suci Engkau Ya Tuhan kami, tidaklah patut bagi kami mengambil perlindungan selain Engkau. Inilah kepercayaan kami karena tidak ada yang berhak disembah dan diambil jadi pelindung kecuali Engkau sajalah. Bagaimana pula kami akan menyuruh orang lain menyembah selain. Engkau sedangkan hal itu bertentangan dengan akidah dan iman kami. Mungkin Engkau Ya Tuhan kami telah melimpahkan kepada mereka nikmat dan rahmat Engkau agar mereka bersyukur kepada Engkau, tetapi mereka pergunakan nikmat dan rahmat itu untuk kepuasan hawa nafsu mereka, sehingga mereka telah karam dengan kesenangan dan kelezatan dan akhirnya mereka melupakan Engkau dan jatuh ke jurang kesesatan dan tak dapat ditolong lagi dan termasuk mereka ke dalam golongan orang-orang yang binasa".

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka yang disembah itu menjawab, "Maha Suci Engkau,) dari apa yang tidak layak bagi Engkau (tidaklah patut) tidaklah dibenarkan (bagi kami mengambil selain Engkau) (untuk jadi pelindung) lafal Min Auliyaa berkedudukan menjadi Maf'ul pertama, sedangkan huruf Min adalah Zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna Nafi. Lafal sebelumnya berkedudukan menjadi Maf'ul kedua. Maksudnya, mana mungkin kami memerintahkan mereka untuk menyembah kami (akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup) sebelumnya yaitu di dunia, dengan umur yang panjang dan rezeki yang luas. (Sampai mereka lupa akan peringatan) yakni nasihat dan iman kepada Alquran (dan mereka adalah kaum yang binasa.") Allah berfirman:
««•»»
They will say, ‘Glory be to You — exalted be You above what does not befit You! It was not, it would [not] have been right, for us to take any guardians besides You, that is, other than You (min awliyā’a, the first direct object, the min being extra, [added] to emphasise the negation; the preceding [min dūnika, ‘besides You’] is the second [direct object]). So how can we command that we be worshipped? But You gave them and their fathers, before them, ease [of living], by granting [them] long life and abundant provision, until they forgot the Remembrance, [until] they became remiss about admonitions and belief in the Qur’ān, and became a lost folk’, [a folk] destroyed. God, exalted be He, says:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 17][AYAT 19]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
18of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=18&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#25:18