
وَإِذَا أُلْقُوا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُقَرَّنِينَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُورًا
««•»»
wa-idzaa ulquu minhaa makaanan dhayyiqan muqarraniina da'aw hunaalika tsubuuraan
««•»»
Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan {1058}.
{1058} Maksudnya: mereka mengharapkan kebinasaan, agar terlepas dari
siksaan yang Amat besar, Yaitu azab di neraka yang Amat panas dengan
dibelenggu, di tempat yang sempit pula, sebagai yang dilukiskan itu.
««•»»And when they are cast into a narrow place in it, bound together [in chains], they will pray for [their own] annihilation.[Cf. 43:77; 78:40]
««•»»
Bila mereka dilemparkan ke suatu tempat yang sempit di neraka itu dengan tangan terbelenggu di sanalah mereka akan berseru "celaka aku" Kenapa aku dahulu tidak mengacuhkan petunjuk yang diturunkan Allah dengan perantaraan Rasul-Nya, kenapa aku membantah dan menolaknya benar-benar aku ini seorang yang celaka.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan apabila mereka dicampakkan ke tempat yang sempit di neraka itu) dapat dibaca Dhayyiqan dengan memakai harakat Tasydid pada huruf Ya, dapat pula dibaca Takhfif atau tanpa Tasydid sehingga bacaannya menjadi Dhayqan, maksudnya neraka itu menghimpit mereka. Lafal Minhaa berkedudukan menjadi Hal dari lafal Makaanan, karena pada asalnya ia adalah kata sifat baginya (dengan dibelenggu) yakni tangan dan leher mereka dibelenggu menjadi satu; harakat Tasydid yang ada pada lafal Muqarraniina menunjukkan makna Taktsir atau banyak (mereka di sana mengharapkan kebinasaan) maksudnya mereka ingin mati saja karena pedihnya siksaan. Dikatakan oleh Allah swt. kepada mereka,
««•»»
And when they are flung into a narrow place thereof (read dayyiqan or dayqan, ‘narrow’, such that it constricts them; minhā, ‘thereof’, is a circumstantial qualifier referring to makānan, ‘place’, because it is actually an adjectival qualification of it) bound together, shackled, with their hands bound to their necks in chains (the use of the intensive form muqarranīna [as opposed to muqranīna] is meant to indicate a large number), they will at that point pray for [their own] annihilation, and it will be said to them:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 12]•[AYAT 14]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#25:13
And when they are flung into a narrow place thereof (read dayyiqan or dayqan, ‘narrow’, such that it constricts them; minhā, ‘thereof’, is a circumstantial qualifier referring to makānan, ‘place’, because it is actually an adjectival qualification of it) bound together, shackled, with their hands bound to their necks in chains (the use of the intensive form muqarranīna [as opposed to muqranīna] is meant to indicate a large number), they will at that point pray for [their own] annihilation, and it will be said to them:
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 12]•[AYAT 14]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of77
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=25&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#25:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar